Belakangan ini, beredar kabar bahwa Toshiba mengalami kebangkrutan. Namun, perusahaan asal Jepang ini telah membantah klaim tersebut. Menurut pernyataan resmi dari Toshiba Asia Pacific pada Februari 2024, perubahan struktur kepemilikan perusahaan melalui akuisisi oleh konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners (JIP) adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan perusahaan di pasar global. Toshiba menegaskan komitmennya terhadap transparansi, tata kelola perusahaan yang baik, dan keberlanjutan operasional. merdeka.com+1Niindo+1PR Newswire Asia+1PR Newswire+1PR Newswire
Dampak Penutupan Pabrik Toshiba di Indonesia
Meskipun tidak mengalami kebangkrutan, Toshiba telah menutup beberapa pabriknya di Indonesia. Pada tahun 2016, perusahaan menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, yang merupakan satu-satunya pabrik Toshiba yang tersisa dari enam pabrik lainnya yang telah ditutup dalam 10 tahun sebelumnya. Penutupan ini mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap lebih dari 900 karyawan. merdeka.com+4liputan6.com+4liputan6.com+4merdeka.com+4liputan6.com+4liputan6.com+4
Selain itu, penurunan daya beli masyarakat Indonesia menjadi faktor utama di balik penutupan pabrik-pabrik tersebut. Produk-produk elektronik Toshiba, seperti televisi, mengalami penurunan penjualan akibat persaingan ketat dengan produk dari negara lain, seperti Korea Selatan dan China. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Toshiba tidak bangkrut, dampak dari penurunan daya beli masyarakat cukup signifikan terhadap operasional perusahaan di Indonesia. liputan6.com+1liputan6.com+1liputan6.com
Implikasi Ekonomi bagi Indonesia
Penutupan pabrik Toshiba dan perusahaan asing lainnya di Indonesia dapat memengaruhi iklim investasi di tanah air. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan bahwa hengkangnya perusahaan-perusahaan besar ini dapat mengurangi kepercayaan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, penurunan daya beli masyarakat akibat PHK massal dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah.
