China terus menunjukkan kepemimpinannya dalam adopsi dan investasi teknologi kecerdasan buatan generatif AI2.40%->Harga AI Saat Ini
Rp 1.993
2.40%
Market Cap
Rp 256,83 Miliar
Volume Trading
Rp 130,32 Miliar
Suplai Beredar
Rp 130.000.000
, menurut survei terbaru dari SAS dan Coleman Parkes Research.
Data ini menggambarkan bagaimana China menjadi pemain dominan dalam penggunaan AI generatif, meskipun menghadapi tantangan dalam penerapan penuh teknologi tersebut. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Adopsi Tinggi, Implementasi Rendah
Menurut survei yang melibatkan 1.600 pengambil keputusan di berbagai industri global, 83% responden di China mengakui menggunakan teknologi AI generatif.
Di Inggris, angka ini mencapai 70%, sementara di AS, yang merupakan pemimpin global dalam pengembangan model AI berdaya tinggi, tingkat adopsi berada di angka 65%. Rata-rata global berada di sekitar 54%, terutama di sektor-sektor seperti perbankan, asuransi, kesehatan, telekomunikasi, manufaktur, ritel, dan energi.
Namun, adopsi tinggi ini tidak selalu berbanding lurus dengan implementasi yang efektif atau hasil yang lebih baik.
Stephen Saw, Managing Director di Coleman Parkes, menyatakan bahwa meskipun China memimpin dalam penggunaan teknologi tertentu, negara ini tidak mendominasi bidang AI generatif yang diimplementasikan sepenuhnya. Di area ini, organisasi di AS memimpin dengan 24% dibandingkan 19% di China dan 11% di Inggris.
Bryan Harris, Executive Vice President dan Chief Technology Officer di SAS, menjelaskan bahwa setiap teknologi baru melalui fase “penemuan”, di mana organisasi harus memisahkan hype dari realitas untuk memahami cara terbaik mengimplementasikannya. Fase ini telah tercapai dalam siklus AI generatif.
China masih menghadapi pembatasan besar dalam mengakses teknologi yang dibuat di AS atau oleh perusahaan-perusahaan AS, seperti chip semikonduktor berdaya tinggi yang diproduksi oleh pemimpin global Nvidia.
Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa China tetap sangat optimis terhadap AI. Laporan dari Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia PBB menempatkan China di posisi pertama dalam hal pengajuan paten terkait AI generatif.
Dalam sepuluh tahun antara 2014 dan 2023, negara ini mengajukan lebih dari 38.000 paten terkait teknologi, sedangkan AS hanya mengajukan 6.276.